Kisah Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Saat ini adalah bulan Rajab 1442H februari 2021 merupakan salah satu bulan istimewa uma islam karena didalamnya terdapat peringatan hari besar, hari dimana terjadi Kisah Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra Mi'raj merupakan peristiwa agung dimana terjadinya pertemuan Allah SWT dengan kekasih tercinta Baginda Nabi Muhammad SAW secara lahir batin ( secara ruh dan jasad ) yang wajib di yakini oleh seluruh umat islam di seluruh Dunia.
Peristiwa Isra Mi’raj adalah dua peristiwa dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu
peristiwa penting bagi umat Islam, karena dalam peristiwa ini, Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk
menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Perjalanan Isra
Mi’raj ini terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan
mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum
hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah
al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10
kenabian, dan inilah yang populer.
Namun
demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat
tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada
bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab.
Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri
menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak
ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis
kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.
Peristiwa
Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT
dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi
Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang
merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung
dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Bagi
umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga,
karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi
lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini.
Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal
yang membuat Rasullullah SAW sedih.
Sejarah Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata :
Jibril : “turunlah dan kerjakan shalat”.
Rasulullahpun turun.
Jibril : “dimanakah engkau sekarang ?”
Rasulullah manjawab : “tidak tahu”
Jibril :“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “
Perjalanan
dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa
ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa
menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa
AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat
nabi-nabi terdahulu
Jibril menurunkan
Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul memasuki masjid
ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul.
Rasul bertanya : “Siapakah
mereka ?”
Jibril menjawab : “Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis
dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik
tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
“Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha.
Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika
Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan
tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian
tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 –
18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan
perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril.
Rasulullah membaca
yang artinya : “Segala penghormatan adalah milik Allah, segala Rahmat
dan kebaikan“.
Allah berfirman yang artinya : “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul
membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan
hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima
perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku
mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim
sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman
kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang
pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai
umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan
kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril
berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan
penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk
Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah
membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni
langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau
dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan
tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut
dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang
menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.
Kemudian
Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu
apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping
zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah SWT. Tidak
ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat
gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat
pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang mata belum pernah
melihat, telingan belum pernah mendengar dan tidak terlintas dihati
manusia semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari
kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua itu membuat Rasul kagum
untuk seperti inilah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasul
diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan
rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke
masjidil haram menjelang subuh. Demikian
kisah perjalanan isra mi'raj Nabi Muhammad SAW , Semoga Allah SWT menjaga/ menerami dan menerima keyakinan kita terhadap peristiwa isra mi'raj Rasulullah SAW. Aamiiin