ediismailmz.blogspot.com

Tuesday, February 16, 2021

Sahabat Nabi Abdullah Bin Rawahah Menolak Suap

 Kisah Sahabat Nabi Abdullah Bin Rawahah Menolak Suap

sahabat nabi, kisah sahabat nabi, cerita sahabat nabi, abdullah bin rawahah, sahabat nabi menolak suap, suap zaman nabi


Dalam belajar mencari kebaikan banyak sekali kisah sahabat nabi yang patut kita tiru ahlaknya, salah satunya dengan meneladani dari Kisah sahabat nabi abdullah bin rawahah menolak suap dengan tegas. berikut ceritanya ;

Namanya Abdullah bin Rawahah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia salah satu dari dua belas orang pertama yang menyatakan keislaman dari kalangan Anshar sebelum terjadinya Hijrah.

Dia Abdullah bin Rawahah mahir membuat puisi. Sehingga Nabi Muhammad SAW sangat menyukai dan menikmati rangkaian kata-kata dalam syair-syair yang dibuatnya.

Semenjak masuk Islam, Rasulullah mendorongnya agar lebih tekun membuat syair. Kemampuan membuat syair kemudian Abdullah bin Rawahah baktikan untuk kejayaan Islam.

Tak hanya dikenal sebagai penyair, Abdullah bin Rawahah rupanya sosok yang jujur dan tegas.

Suatu ketika, Nabi Muhammad menugaskan Abdullah bin Rawahah untuk mengecek harta benda masyarakat Khaibar untuk keperluan penarikan jizyah (pajak bagi penduduk non-Muslim). Khaibar merupakan tempat tinggal kaum Yahudi.

Abdullah bin Rawahah langsung datang ke wilayah tersebut. Di sana, ia memeriksa dan menaksir jumlah kurma yang masih menggantung di atas pohon milik masyarakat Khaibar. Sesuai kesepakatan, masyarakat Khaibar harus membayar pajak karena tinggal di wilayah kekuasaan Islam.

Saat tengah memeriksa jumlah kurma, masyarakat Khaibar mencoba memberi suap kepada pria yang berasal dari Bani Kharaj itu. Mereka menyerahkan perhiasan dengan harapan Abdullah bin Rawahah mengurangi taksiran dan memberikan keringanan pajak. Demikian dalam buku Akhlak Rasul menurut Al-Bukhari dan Muslim.

Namun, Abdullah bin Rahawah secara tegas langsung menolak suap yang ditawarkan penduduk Khaibar. Ia menegaskan, harta suap adalah harta haram.

"Harta sogokan (risyhwah) yang kalian tawarkan kepadaku adalah harta haram. Kami tidak akan memakannya," tegas Abdullah bin Rawahah.

Abdullah bin Rahawah mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Saat Perang Mu'tah melawan balatentara Romawi yang hampir mencapai 200.000 orang, ia berdiri di depan barisan pasukan Muslim.

Waktu itu, Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang pertama gugur. Demikian juga dengan panglima perang kedua Ja'far bin Abi Thalib.

Setelah kedua panglima tersebut tewas, Abdullah bin Rahawah meraih panji perang dari tangan Ja'far dan terus memimpin pasukan. Ia terus menerjang barisan tentara musuh.

Sahabat Nabi Abdullah bin Rahawah akhirnya gugur juga dalam pertempuran Mu'tah. Posisinya sebagai panglima perang kemudian digantikan oleh Khalid bin Walid atas persetujuan seluruh anggota pasukan dalam pertempuran Mu'tah

0 comments:

Post a Comment